hubungi kami
Loading...

Cara Pasang Regulator Oksigen Medis Sesuai Protokol

Cara Pasang Regulator Oksigen Medis Sesuai Protokol

Penggunaan oksigen medis merupakan bagian penting dalam penanganan pasien di berbagai fasilitas kesehatan. Mulai dari ruang IGD, ruang perawatan intensif, hingga instalasi rawat inap biasa, oksigen menjadi terapi vital bagi pasien dengan gangguan pernapasan. Salah satu komponen utama dalam terapi oksigen adalah regulator oksigen medis. Regulator ini berfungsi untuk mengatur tekanan dan mengontrol laju aliran oksigen dari tabung ke sistem pernapasan pasien.

 

Pemasangan regulator oksigen harus dilakukan dengan teliti dan sesuai standar operasional prosedur (SOP) rumah sakit agar aman dan efektif. Kesalahan dalam pemasangan dapat menyebabkan risiko serius seperti kebocoran gas, tekanan berlebih, hingga kegagalan terapi. Oleh karena itu, artikel ini akan mengupas tuntas cara memasang regulator oksigen medis secara aman dan sesuai protokol.

 

 

Apa Itu Regulator Oksigen Medis?

Regulator oksigen medis adalah alat yang dipasang di atas tabung oksigen untuk menurunkan tekanan tinggi dari tabung menjadi tekanan yang dapat digunakan oleh pasien. Selain itu, regulator juga dilengkapi dengan alat pengatur aliran oksigen (flowmeter) agar dosis oksigen yang diberikan bisa diatur sesuai kebutuhan klinis.

 

Secara umum, ada beberapa jenis regulator oksigen yang biasa digunakan di fasilitas kesehatan:

- Regulator Manual: Jenis ini mengguakan sistem knob mekanis untuk mengatur aliran oksigen. Cocok untuk penggunaan sederhana dan biaya relatif rendah.

- Regulator dengan Flowmeter: Jenis ini dilengkapi dengan pengukur aliran dalam satuan liter per menit (LPM), yang umum digunakan di rumah sakit.

- Regulator Digital: Versi canggih dengan tampilan digital untuk memonitor tekanan dan aliran secara presisi. Biasanya digunakan dalam perawatan intensif atau ambulans modern.

 

 

Langkah-Langkah Memasang Regulator Oksigen Medis

 

1. Persiapan Sebelum Pemasangan

Letakkan tabung oksigen pada posisi tegak dan pastikan menggunakan penyangga yang stabil. Sebelum menyentuh regulator atau tabung, bersihkan tangan Anda terlebih dahulu. Gunakan sarung tangan medis untuk menjaga sterilisasi. Periksa kondisi fisik regulator, pastikan tidak ada retak, korosi, atau kerusakan pada bagian konektor dan manometer.

Periksa juga kompatibilitas regulator dengan tipe valve tabung oksigen yang akan digunakan. Beberapa tabung menggunakan sistem ulir tertentu (misalnya CGA 540), dan tidak semua regulator cocok. Selalu pastikan regulator sesuai standar dan bersertifikasi medis.

 

2. Memasang Regulator ke Tabung Oksigen

Tempatkan regulator tepat pada kepala tabung (valve). Posisikan dengan lurus dan pastikan tidak miring. Putar mur pengencang regulator searah jarum jam menggunakan kunci tabung atau tangan hingga kencang. Hindari mengencangkan terlalu keras karena dapat merusak O-ring atau bagian dalam valve.

Pastikan regulator sudah menempel kuat dan tidak longgar. Jika menggunakan regulator dengan humidifier, pastikan humidifier sudah terisi air steril sesuai batas yang ditentukan sebelum membuka katup tabung.

 

3. Membuka Katup dan Mengatur Flowmeter

Setelah regulator terpasang dengan baik, perlahan-lahan buka katup utama tabung oksigen. Lakukan secara perlahan untuk menghindari lonjakan tekanan yang bisa merusak regulator. Perhatikan manometer, tekanan tabung oksigen penuh biasanya berkisar antara 2000–2200 psi.

Selanjutnya, atur aliran oksigen sesuai resep medis dengan memutar knob pada flowmeter. Misalnya 2 liter per menit untuk terapi ringan, atau 10 liter per menit untuk kebutuhan tinggi. Pastikan aliran terlihat stabil, terutama jika menggunakan humidifier (gelembung udara akan terlihat jelas).

 

4. Menyambungkan Selang ke Pasien

Setelah aliran oksigen stabil, sambungkan selang ke bagian outlet regulator. Ujung selang lainnya dihubungkan ke nasal cannula atau masker oksigen yang akan dikenakan pasien. Pastikan selang tidak tertekuk dan tidak bocor. Letakkan masker atau nasal cannula dengan benar di wajah pasien agar terapi oksigen berjalan optimal.

 

 

Protokol Keamanan dan Pemeriksaan Kebocoran

Keselamatan dalam penggunaan oksigen medis adalah hal utama. Selalu periksa sambungan antara regulator dan tabung dengan uji kebocoran sederhana. Gunakan air sabun dan oleskan di area sambungan—jika muncul gelembung, kemungkinan ada kebocoran. Segera perbaiki sambungan atau ganti O-ring jika diperlukan.

 

Jauhkan tabung dari panas, api, atau alat listrik yang bisa memicu percikan. Jangan menggunakan minyak atau pelumas di sekitar sambungan karena bersifat mudah terbakar. Simpan tabung oksigen di tempat kering, berventilasi baik, dan terlindung dari sinar matahari langsung.

 

 

Pemasangan regulator oksigen medis bukan hanya soal teknis, tapi juga menyangkut keselamatan pasien dan tenaga medis. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, menggunakan alat yang sesuai standar, dan selalu memperhatikan protokol keamanan, Anda dapat memastikan terapi oksigen berjalan optimal dan aman.

 

Jasa Instalasi Gas Medis Terpercaya di Indonesia

Sinarmed Jaya sebagai perusahaan Instalasi Gas Medis berpengalaman di Indonesia, hadir sebagai mitra strategis untuk memastikan sistem gas medis yang aman dan berkualitas di fasilitas kesehatan yang ada. Dengan pengalaman bertahun-tahun, kami menyediakan Instalasi Gas Medis berstandar nasional dan internasional, sistem gas medis yang handal, dan layanan purna jual yang komprehensif.

 

Percayakan kebutuhan gas medis anda kepada Sinarmed Jaya, dan rasakan perbedaannya. Ikuti website kami www.sinarmed.com dan Instagram @pt_sinarmedjaya untuk informasi serta promo menarik setiap bulannya. Informasi lebih detil dapat hubungi kami di 08113387052.